Video
Balun
Asslamu’alaikum.
Sebelumnya kita sudah membahas apa
itu CCTV dan apa saja yang di perlukan dalam membangun sebuah CCTV, pada artikel
kali ini kita akan membahas tentang teknologi “Video Balun”. Walalupun sudah
lama populer, namun tidak sedikit orang yang belum mengetahui apa itu Video Balun dan apa saja
keuntungan teknis yang bisa diperoleh darinya.
Saya sendiri
mengenali video balun ini semenjak SMK (saya dulu SMK di SMK N 1 Kec.Guguak
Kab.Lima Puluh Kota) Pada saat itu saya hanya mendengar cerita dari salah satu
guru tentang teknologi Video Balun ini. Dia bercerita tentang kombinasi antara
Coaxial cabel dengan UTP walupun pada saat itu masih belumpaham, tetapi sesuai
jalannya waktu dan membaca beberapa reveransi allhamdulillah saya sedikit sudah
mengerti dari teknologi ini walaupun saya sendiri belumpernah mempraktek
kannya.
Nah tanpa
basabasi lagi mari kita langsung saja kita membahas Video Balun ini, bagai mana
cara kerjanya dan apa saja keuntungan nya cuzzzz.
Apa itu Video
Balun?
Video Balun atau sering dinamakan Twisted Pair Transmission atau CCTV Cabling Solution adalah satu teknik
menyalurkan sinyal video melalui kabel UTP yang biasa dipakai pada jaringan
LAN.Singkatnya, Video Balun adalah alat yang menggantikan instalasi kabel
coaxial dengan kabel UTP. Cara ini diklaim memiliki beberapa keuntungan,
diantaranya:
1. Mengurangi biaya kabel: harga per meter kabel coaxial
lebih mahal ketimbang kabel UTP atau kabel jaringan internet.
2. Memudahkan penarikan kabel CCTV dan menyederhanakan
instalasi CCTV. Karena kabel UTP lebih kecil dan lebih ringan ketimbang coaxial (RG59
/ RG6).
3. Mengurangi interferensi dan noise pada
gambar: kabel UTP
yang di dalamnya terpilin (twisted) bisa
menolak pengaruh frekuensi tinggi dan noise ketimbang coaxial.
4. Memangkas biaya instalasi CCTV (labor
cost). Logikanya
: waktu instalasi CCTV bisa lebih cepat.
5. Bisa mencapai jarak hingga 1 kilometer, bahkan lebih dengan memakai video
balun aktif.
Kabel Coaxial vs UTP
Kabel coaxial adalah jenis kabel
yang umum digunakan dalam teknik radio dan CCTV. Karakteristik impedansi yang digunakan untuk radio biasanya 50
ohm (contohnya: RG-58) sedangkan untuk CCTV adalah 75
ohm (contohnya: RG-59).
Masalah yang kerap muncul dalam
instalasi kabel coaxial jarak jauh adalah interferensi yang diakibatkan oleh
pengaruh ground loop. Ground loop dapat
timbul dari longgarnya sambungan connector di kedua ujung kabel, baik di sisi
camera maupun di sisi input DVR.
Oleh karena connector kurang “Menjepit” kabel, maka
camera dan input DVR tidak berada dalam ground yang sama. Hal ini bisa
menyebabkan terjadinya interferensi berupa gambar yang bergaris-garis atau
goyang.
Ground loop bisa disebabkan pula
oleh kurang sempurnanya sambungan kabel. Kualitas kabel coaxial yang buruk bisa
menjadi penyebab nomor tiga. Diantaranya adalah hambatan (resistansi) kabel
yang tinggi, sehingga menyebabkan sinyal video rentan terhadap losses.
Selain masalah di atas, instalasi
kabel coaxial jarak jauh sebanyak jumlah camera yang terpasang, mendatangkan
kesulitan tersendiri bagi teknisi CCTV.
Ukuran kabel yang sebesar telunjuk untuk satu kamera
bukan perkara mudah jika jumlahnya mencapai hingga 16 kabel, apalagi 32.
Adakalanya instalasi kabel coaxial untuk kondisi seperti ini tampaknya kurang
efektif.
Di sisi lain, ada pula kabel
jenis UTP (Unshielded Twisted Pair) yang sudah menjadi standar bagi
instalasi pada jaringan komputer (LAN). Kabel ini memiliki 4 pasang
konduktor (disebut dengan 4-pair).
Sebagaimana diketahui, kabel-kabel yang
terpilin (twisted) memiliki karakteristik sangat baik dalam
menolak setiap bentuk noise atau interferensi dimana sifat ini sangat dibutuhkan
pada transmisi data.
Nah, keunggulan twisted inilah rupanya yang kemudian dilirik untuk
diterapkan pula pada sistem transmisi video (CCTV). Apalagi jika
bukan dimaksudkan sebagai pengganti kabel coaxial.
Dengan memakai kabel UTP diharapkan
pengaruh gangguan berupa noise dan interferensi pada camera bisa
dikurangi, bahkan dihilangkan.Namun sayang sifat elektrik kedua jenis
kabel ini tergolong berbeda.
Kabel coaxial, umpamanya,
dikategorikan sebagai kabel unbalance, mungkin
disebabkan bagiannya tidak sama (ada bagian tunggal dan satunya lagi bagian serabut).
Sedangkan kabel UTP digolongkan
sebagai kabel balance, dikarenakan penghantarnya
sejenis (homogen). Perbedaan inilah yang kemudian memunculkan istilah Balun, yang merupakan kependekan dari Balance unbalance.
Perbedaan impedansi
karakteristiknyapun berbeda pula, dimana coaxial umumnya sebesar 75ohm,
sedangkan kabel UTP memiliki impedansi tak-terhingga. Oleh sebab itulah mengapa
instalasi CCTV tidak bisa langsung memakai kabel UTP, karena akan terjadi
ketidaksesuaian impedansi (mismatch).
Ketidaksesuaian impedansi ini dalam banyak hal akan
menimbulkan dampak serius. Selain tidak tercapainya transfer sinyal yang
maksimum, dalam bidang CCTV hal ini akan menyebabkan loss signal berupa hilangnya gambar.
Untuk mengatasi hal ini diperlukan satu alat penyesuai
impedansi dari yang balance ke unbalance. Alat ini disebut Balun (balance-unbalance). Oleh karena dipakai
untuk menyalurkan sinyal gambar, maka istilahnya menjadi Video Balun.
Pihak pembuat menyebut produk ini sebagai Twisted Pair Transmission, yaitu upaya menyalurkan
sinyal video, data, bahkan tegangan rendah hanya melalui satu kabel twisted
pair.
Hasilnya,
video balun sejatinya bisa lebih menyederhanakan instalasi kabel CCTV,
karena dengan begitu, maka kabel coaxial bisa digantikan oleh kabel UTP.
Sederhananya:
karena di dalamnya ada 4 pasang kabel, maka seutas kabel UTP dapat menyalurkan
4 sinyal video (camera) atau tepatnya menggantikan 4 tarikan kabel coaxial.
Jarak tempuhnyapun bisa relatif jauh hingga mencapai 400 meter (untuk video
balun pasif seperti pada gambar di samping).
Untuk tipe
balun aktif (memerlukan tegangan DC), maka jaraknya diklaim bisa mencapai
hingga 1000 meter bahkan lebih. Uniknya lagi, konfigurasi video balun ini
bisa dibangun dalam berbagai macam kombinasi.
Pada aplikasi Speed Dome, misalnya, satu kabel UTP
bisa membawa sinyalvideo, power dan data RS-485
sekaligus.
Bayangkan jika kita mengunakan coaxial, maka kita
perlu menyediakan 3 jenis kabel yang berbeda, yakni kabel coaxial, kabel tegangan dan kabel
data. Jadi, pilih yang mana, sebundel kabel coaxial atau seutas
kabel twisted pair?
Contoh Dari Instalsi Video Balun
Untuk jalur instalasi yang kompleks dan area yang berpotensi
gangguan sinyal, maka penggunaan Balun menjadi rekomendasi bahkan signifikan.
Dalam sebuah rangkaian jaringan, Balun dapat berfungsi sebagai transmitter
untuk menyalurkan sinyal (input), sebagai Transceiver untuk perantaradengan
kata lain berfungsi sebagai transmitter dan receiver, lalu diakhiri Balun yang
berfungsi sebagai Receiver untuk menerima sinyal.
Jika kita mengunakan coaxial, maka kita perlu
menyediakan 3 jenis kabel yang berbeda, yakni kabel coaxial, kabel tegangan dan kabel data. Jadi, pilih yang mana, sebundel kabel
coaxial atau seutas kabel twisted pair?
Nah
itulah sedikit informasi dari saya tentang Video Balun semoga menambah
pemahaman kitasemua termasuk saya sendiri.
Saya
zakky salam teknologi...
Wassalam...
1 komentar:
nice info, sangat bermanfaat gan. terimakasih.
power supply 30v 5a
EmoticonEmoticon